Beberapa orang mungkin mempelajari adegan seks lewat menonton film porno. Padahal, tidak semua adegan seks pada film porno boleh ditiru. Tak semua teknik atau trik yang ada di film porno aman untuk Anda tiru. Ada banyak adegan seks yang diperlihatkan pada film porno yang bisa menimbulkan beberapa masalah kesehatan yang nyata. Berikut ada beberapa adegan seks yang dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan atau fisik yang tidak menguntungkan.
Adegan seks yang sebaiknya jangan ditiru
1. Ejakulasi ke wajah (terutama di sekitar mata)
Pada film porno, tak jarang seorang pria melakukan orgasme di wajah pasangannya. Nah, hal ini sebenarnya sangat berisiko, lho. Air mani yang jatuh di wajah bisa mengenai bagian mata dan dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Mata Anda rentan terhadap banyak penyakit, termasuk bakteri yang menginfeksi penyakit kelamin. Gonore dan klamidia merupakan penyakit kelamin yang tidak hanya menginfeksi alat kelamin Anda, tapi juga bisa menyerang mata Anda. Kondisi ini akan menyebabkan mata Anda iritasi, hingga kebutaan.
2. Penetrasi dengan tangan yang kukunya panjang
Banyak orang menikmati penetrasi pada vagina atau anus, misalnya dengan tangan. Namun, jika Anda melakukan aktivitas ini dengan kuku yang panjang, hal ini sebenarnya berbahaya. Tidak hanya ada risiko menyebabkan lecet atau luka, tapi bakteri yang hidup di bawah kuku bisa menyebabkan infeksi.
Solusinya, pastikan kuku Anda selalu dipotong rapi dan bersih. Jadi Anda harus selalu cuci tangan sebelum berhubungan intim. Apalagi kalau mau melakukan penetrasi dengan jari-jari tangan.
Alternatif lainnya adalah menggunakan sarung tangan lateks atau pasang kondom di jari-jari sebelum melakukan penetrasi dengan jari atau tangan Anda. Hal ini bisa menjadi lebih aman jika Anda memiliki kuku yang panjang.
3. Kurang pelumas
Satu hal yang jarang atau hampir tak pernah Anda pada adegan panas di film porno adalah kedua pasangan menggunakan pelumas seks. Padahal, kenyataannya para bintang porno pakai pelumas, tetapi adegan tersebut dipotong agar adegan seksnya terlihat lebih menggairahkan.
Pelumas sebenarnya sangat penting dalam seks vaginal dan anal, terutama kalau area tersebut memang kering. Menggunakan pelumas yang tepat akan membuat hubungan seksual Anda lebih aman, juga sering membuat seks lebih menyenangkan bagi kedua pasangan. Pelumas juga dapat mengurangi risiko lecetnya vagina.
4. Menggunakan air liur sebagai pelumas
Pada film porno, kebanyakan orang malah menggunakan air liur sebagai pelumas daripada pelumas seks sebenarnya. Hal ini jangan ditiru, ya.
Air liur tidak efektif untuk dijadikan pelumas karena akan cepat kering. Selain itu, pakai air liur mungkin bisa menularkan penyakit kelamin tertentu.
5. Langsung melakukan seks anal setelah seks vaginal (atau sebaliknya)
Melakukan seks anal dan vaginal secara bolak-balik tanpa ganti kondom atau tanpa pakai kondom sama sekali adalah kebiasaan yang membahayakan. Mungkin ini merupakan salah satu kebiasaan seks paling berisiko yang dipelajari dari menonton film porno. Kemungkinan Anda terinfeksi bakteri dari feses dan parasit dalam vagina saat berhubungan seksual akan meningkat.
Jika Anda ingin melakukan seks anal dan vaginal, selalu gunakan kondom. Pastikan untuk memasang kondom yang baru setiap kali Anda berpindah dari anal ke vaginal.
6. Melakukan seks anal dan oral secara bergantian
Bakteri dan virus yang mungkin ada di rektum (anus) dapat menyebabkan penyakit sistemik yang serius, termasuk hepatitis A. Melakukan seks anal lalu langsung ganti ke seks oral, (misalnya melakukan seks oral ke penis yang baru saja masuk ke anus) dapat meningkatkan risiko pasangan Anda menelan bakteri dan virus yang berbahaya bagi tubuh.
7. Sembarangan melakukan seks oral
Orang yang belajar tentang seks dari menonton film porno sering menganggap bahwa oral seks adalah seks yang aman, semata-mata karena risiko kehamilannya kecil atau tidak ada.
Dalam adegan seks di film porno, bintang-bintang filmnya biasanya langsung saja melakukan seks oral, tanpa perlindungan apa pun. Padahal, sebenarnya risiko tertular penyakit kelamin melalui seks oral itu cukup besar. Itulah mengapa tenaga kesehatan menyarankan Anda untuk tetap pakai kondom atau dental dam saat melakukan seks oral.